Indonesia terdiri dari berbagai macam provinsi, wilayah, suku, dan adat istiadat dengan keanekaragaman budaya. Salah satu wilayah di Indonesia dengan ciri khas kebudayaan yang unik yang tidak dapat ditemui di daerah lain adalah Bali. Budaya tersebut dapat berupa sebuah ritual suci keagamaan sebagai penghormatan khusus baik bagi manusia itu sendiri maupun lingkungan sekitar, mulai dari siklus kehidupan manusia hingga siklus alam. Satu-satunya ritual suci keagamaan di Bali yang dilakukan khusus untuk tumbuh-tumbuhan adalah ritual suci Tumpek Wariga. Ritual ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas segala tumbuh-tumbuhan yang memberi kemakmuran dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia. Hal yang menarik dari Tumpek Wariga ini adalah bahwa di era globalisasi seperti sekarang ini, saat masyarakat lebih mementingkan dirinya sendiri dan mengacuhkan lingkungannya serta budayanya, ternyata masih ada masyarakat yang tetap melaksanakan, memegang teguh, dan menjunjung tinggi kewajiban agamanya serta tradisi budaya dan prinsip terhadap pelestarian alam (tumbuh-tumbuhan).
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi etnografi komunikasi serta menggunakan paradigma konstruktivis. Data diperoleh dari hasil observasi partisipan, hasil wawancara mendalam, dan studi pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan aktivitas komunikasi dalam ritual Tumpek Wariga di Bali melalui unit-unit diskrit yakni situasi komunikatif, peristiwa komunikatif dan tindak komunikatif.
Berdasarkan hasil penelitian, ditarik kesimpulan situasi komunikatif yang terjadi dalam ritual Tumpek Wariga yaitu suasana sakral, hikmat, kental akan tradisi adat dan budaya Hindu di Bali, tenang, dan penuh pengharapan. Peristiwa komunikatif menggambarkan secara berurutan mengenai proses ritual Tumpek Wariga mulai dari awal hingga akhir. Tindak komunikatif mendeskripsikan bagaimana tindakan-tindakan atau interaksi yang terjadi melalui komunikasi verbal, nonverbal, dan simbol-simbol yang ada. Ketiga unsur tersebut yakni situasi komunikatif, peristiwa komunikatif, dan tindak komunikatif menjadi kunci dalam mendeskripsikan proses komunikasi yang terdapat dalam ritual Tumpek Wariga di Bali.
Kata kunci: Aktivitas Komunikasi, Bali, Etnografi Komunikasi, Ritual, Tumpek Wariga