Kelapa sawit adalah salah satu subsektor perkebunan yang mampu memberikan kontribusinya dalam perekonomian Indonesia, karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Kelapa sawit sebagai komoditas unggulan merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan dimasa yang akan datang. Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia semakin dituntut untuk efektif dan efisien Untuk dapat bertahan, perusahaan harus lebih cermat dalam menganalisis kinerja perusahaan, salah satunya adalah dengan melakukan analisis kinerja keuangan terhadap laporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode Economic Value Added, Market Value Added, dan Financial Value Added pada perusahaan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016.
Data yang digunakan diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi Perusahaan Kelapa Sawit yang terdaftar di BEI periode 2014-2016. Setelah melewati tahap purposive sampling, maka sampel yang sesuai dengan kriteria dan memenuhi komponen dalam perhitungan setiap metodenya adalah sebanyak 13 perusahaan kelapa sawit yang terdaftar di BEI periode tahun 2014-2016.
EVA merupakan salah satu tujuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah dari modal yang ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. MVA adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas perusahaan pada periode tertentu dengan nilai ekuitas yang dipasok para investornya. Sedangkan, FVA adalah metode yang mempertimbangkan kontribusi dari aset tetap perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, kinerja keuangan perusahaan kelapa sawit selama tiga periode penelitian berbeda-beda. Berdasarkan setiap metodenya masih ada perusahaan yang mencapai EVA, MVA dan FVA positif namun tidak jarang juga yang mencapai nilai negatif di setiap periodenya.
Kata Kunci: Kinerja Keuangan; EVA; MVA; FVA.