Perkembangan sistem audio watermarking yang semakin pesat memudahkan manusia dalam mendapatkan kriteria audio watermarking yang baik untuk menjaga keaslian dan mengamankan host audio yang sudah disisipi watermark, dimana kriteria audio watermarking meliputi imperceptibility dan robustness. Namun, semakin besar pula potensi rusaknya host audio tersebut. Solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada yaitu dengan merancang sebuah sistem audio watermarking menggunakan beberapa metode gabungan pada host audio yang dapat memberi pengamanan dan memiliki imperceptibility yang lebih baik.
Pada penelitian ini dirancang sebuah sistem audio watermarking menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) - Quantization Index Modulation (QIM) hybrid dengan sinkronisasi berbasis Discrete Wavelet Transform (DWT) - Cepstrum - Statistical Mean Manipulation (SMM). Penyisipan bit watermark dilakukan pada host audio dengan menggunakan metode QIM, sedangkan penyisipan bit sync dilakukan dengan menggunakan metode SMM.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa bit sinkronisasi dapat menentukan posisi penyisipan yang tepat sehingga mampu menghasilkan ketahanan audio watermarking yang baik pada serangan LPF, resampling , speed change, mp3 compression dan delay. Parameter optimal juga mampu meningkatkan kualitas audio watermarking dengan memiliki nilai rata-rata SNR sebesar 25.22, nilai rata-rata ODG sebesar -3.89 dan nilai rata-rata BER sebesar 0.25.
Kata kunci: Audio Watermarking, Sinkronisasi, Discrete Wavelet Transform (DWT), Statistical Mean Manipulation (SMM), Fast Fourier Transform (FFT), Quantization Index Modulation (QIM).