Komunikasi dan budaya memiliki hubungan timbal balik, komunikasi merupakan penyampaian pesan anatara pelaku komunikasi dengan tujuan untuk saling memahami satu sama lain. Sedangkan budaya atau kebudayaan dapat dikatakan sebagai cara berprilaku suatu komunitas masyarakat secara berkesinambungan. Karena komunikasi dapat mempengaruhi budaya dan kebalikannya, untuk menunjang hal tersebut dibutuhkan adaptasi budaya yang bertujuan untuk menyamakan sikap dan kebiasaan yang dilakukan individu sehari-hari dengan budaya di lingkungannya. Adaptasi budaya diartikan sebagai perubahan dalam unsur kebudayaan yang menyababkan unsur itu dapat berfungsi lebih baik bagi manusia yang mendukungnya. Jika adaptasi budaya gagal dilakukan maka timbul gegar budaya atau culture shock. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses adaptasi dalam menghadapi culture shock dan faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya culture shock pada mahasiswa asing di Universitas Telkom. Metode yang digunakan yaitu kualitatif studi kasus dengan menggunakan paradigma konstruktivis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi. Dalam penelitian ini menggunakan dua unit analisis, yaitu proses adaptasi dan culture shock. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, proses adaptasi yang dialami setiap mahasiswa asing berbeda-beda. Dan faktor yang mempengaruhi terjadinya culture shock terdiri dari faktor intrapersonal, variasi budaya, dan manifestasi politik.