Fenomena overtime terjadi di berbagai penjuru dunia. Peningkatan beban kerja, tekanan kerja dan penurunan batas antara pekerjaan dan rumah menyebabkan lembur overtime wajar bagi sebagian besar karyawan. Lembur sering merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja kerja. Berbagai penelitian membuktikan adanya implikas dari implementasi lembur seperti kondisi kesehatan yang buruk dan waktu pemulihan tidak memadai yang menyebabkan Work-Family Interfere (WFI).
Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi di Indonesia menghadapi begitu tantangan bisnis dari waktu kewaktu. Tantangan ini menyebabkan Telkom harus terus berinvoasi dan bekerja cepat. Hal inilah yang kemudian menyebabkan pelaksaan overtime juga menjadi wajar di Telkom. Namun demikian, perlu dilakukan analisa lebih lanjut mengenai pengaruh overtime, dalam hal ini terhadap work-family conflict (WFC) dan job performance.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi overtime, work family conflit dan job peformance di Witel Bogor, dan menguji pengaruh overtime terhadap work-family conflict dan job performance. Analisa yang digunakan analisis deskriptif untuk mengidentifikasi kondisi variabel dan analisa kausal dengan Causal Step yang diikuti oleh Uji Sobel (Product of Coefficient) untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa overtime berpengaruh positif terhadap job performance namun tidak berpengaruh terhadap WFC. Sementara, WFC memiliki pengaruh negatif terhadap job performance namun tidak memediasi pengaruh overtime terhadap job performance.