Implementasi budaya di Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) menjadi hal yang sangat penting mengingat perannya untuk menjadi model yayasan yang unggul dalam bidang pendidikan dan pelatihan berbasis Telecommunication, Information, Multimedia dan Edutainment (TIME) di Indonesia dan bertransformasi untuk menjadi lembaga yang berkelas dunia (World Class). Aktivasi dan implementasi budaya di Yayasan Pendidikan Telkom dilakukan secara masif melalui pembentukan komunitas budaya bernama TF BAPER dengan berbagai program dan kegiatannya. Seiring dengan implementasi budaya di Yayasan Pendidikan Telkom tersebut, terjadi penurunan kinerja yang cukup signifikan, terutama di tahun 2016, sehingga perlu adanya kajian dengan tujuan untuk mengetahui seberapa kuat budaya perusahaan di Yayasan Pendidikan Telkom, Seberapa tinggi kinerja karyawan di Yayasan Pendidikan Telkom dan Seberapa besar pengaruh budaya organisasi tersebut baik secara simultan maupun secara parsial terhadap kinerja karyawan di Yayasan Pendidikan Telkom.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis partial least square (PLS). Proses penghitungan analisis pada penelitian ini menggunakan bantuan Smart PLS 3. Unit analisis pada penelitian ini adalah 64 orang yang merupakan pegawai di Yayasan Pendidikan Telkom. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampling jenuh atau disebut sensus. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang berisi 46 pernyataan terkait budaya organisasi menurut Denison (involvement, consistency, adaptability, mission) dan kinerja karyawan menurut Gomes.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa faktor-faktor budaya organisasi menurut Denison secara keseluruhan masuk dalam kategori sangat kuat, dengan nilai rtaa-rata persentase 84,31%. Secara parsial, involvement dikategorikan sangat kuat dengan nilai 85,73%, consistency dikategorikan sangat kuat dengan nilai 82,23%, adaptability dikategorikan sangat kuat dengan nilai 83,55%, dan mission dikategorikan sangat kuat dengan nilai 85,74%. Variabel kinerja karyawan masuk dalam kategori sangat tinggi dengan nilai persentase sebesar 82,471%.
Hasil analisis PLS menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Yayasan Pendidikan Telkom, yaitu variabel involvement dan mission. Sedangkan untuk variabel consistency dan adaptability terbukti berpengaruh dan sejalan terhadap kinerja karyawan di Yayasan Pendidikan Telkom sebesar 3,221 dan 5,599 (>1,96), sedangkan variabel involvement dan mission tidak terbukti berpengaruh signifikan dan memiliki data nilai statistik sebesar 0,320 dan 0,679 (<1,96) terhadap kinerja karyawan Yayasan Pendidikan Telkom.