Tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia khususnya usia produktif masih sangat rendah dibandingkan 5 negara anggota ASEAN khususnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Oleh karena itu, pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berfokus pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan khusunya penduduk yang berusia produktif. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang penduduknya didominasi oleh usia produktif yang terkenal dengan tingkat konsumtifnya yang tinggi. Modal sosial nantinya diharapkan akan menjadi mediator dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran modal sosial sebagai mediator antara literasi keuangan dan inklusi keuangan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penduduk usia produktif di Kota Bandung yang berjumlah 1.797.006 jiwa. Pengambilan sampel dari penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 400 sampel. Penelitian ini mengadopsi dan menggunakan Sobel dan Kenny dan Baron tes untuk menguji pengaruh mediasi modal sosial dalam hubungan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa modal sosial terbukti secara parsial memediasi hubungan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan pada usia produktif di Kota Bandung.