Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis reaksi pasar modal Indonesia terhadap peristiwa anomaly layanan TELKOM-1 pada 28 Agustus 2017 dan recovery layanan satelit TELKOM-1 pada 10 September 2017 yang ditunjukkan dengan adanya perubahan Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity(TVA). Penelitian ini menggunakan metode Event Study untuk menganalisis reaksi pasar dan uji beda t-test untuk menganalisis perbedaan AR dan TVA sebelum dan sesudah periode peristiwa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham TELKOM sebagai penyedia jasa dan saham lima bank utama pengguna jasa; Mandiri, BNI, BRI, BTN dan BCA dengan menggunakan metoda survei data harga saham di BEI dan pengamatan data t-10 sampai dengan t+10.
Hasil penelitian menunjukan abnormal return dan trading volune activity pada dua perioda peristiwa bervariasi namun tidak signifikan secara statistik, baik untuk saham TELKOM maupun kelompok saham lima bank utama pengguna jasa; Mandiri, BNI, BRI, BTN dan BCA. Perbedaan siginifikan abnormal return dan trading volume activity terjadi saat diperbandingkan antara saham TELKOM dan saham 5 Bank.