Selama tahun 2014-2015 harga minyak dunia mengalami pergerakan naik
dan turun dengan kecenderungan turun dari kisaran 98 USD per barel hingga
kisaran 37 USD per barel. Namun berbeda dengan kondisi di Indonesia dalam
kurun waktu 2 tahun tersebut yakni dari tahun 2014 sampai akhir tahun 2015
terjadi 5 kali perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) dimana 3 kali naik dan
hanya 2 kali penurunan harga BBM. Kebijakan pemerintah untuk menaikkan
harga bahan bakar minyak baik pada tanggal 18 November 2014 maupun tanggal
1 Maret 2015 dengan alasan agar subsidi pemerintah kepada rakyatnya tepat
sasaran, dan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang salah sasaran
bisa dipakai untuk meningkatkan pembangunana infrastruktur, pendidikan dan
juga untuk membantu para pelaku ekonomi mikro atau usaha kecil menengah
(UKM). Mengingat minyak berfungsi sebagai bahan bakar dan bahan proses
produksi bagi industri, maka kenaikan harga minyak menyebabkan beban biaya
produksi bagi industri, sehingga akan melemahkan aspek fundamental
perusahaan. Dampaknya harga saham perusahaan akan cenderung mengalami
penurunan. Khususnya untuk transportasi umum darat seperti bus dan perusahaan
taxi juga terkena imbas akibat dari kenaikan harga BBM tersebut, karena terjadi
diseluruh Indonesia maka akan melemahkan ekonomi secara makro.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui abnormal return
sekitar hari pengumuam kenaikan harga BBM tanggal 18 Nopember 2014 dan 1
Maret 2015, untuk membandingkan abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman kenaikan harga BBM. Selain itu peneliti juga akan membandingkan
trading volume avtivity sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan harga BBM.
Terjadinya reaksi investor di pasar modal Indonesia terhadap adanya kenaikan
harga BBM memang bisa diduga mengingat isu seputar kenaikan BBM sudah
beredar sebelum tanggal kenaikan. Objek penelitian akan dilakukan terhadap
saham-saham yang bergabung dalam kelompok KOMPAS100 untuk
membuktikan ada atau tidak perbedaan abnormal return dan trading volume
activity perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan harga BBM.
Metoda yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah event study,
dimana event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu
peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai pengumuman.
Penelitian ini menggunakan metoda market-adjusted model untuk mencari nilai
expected return yang selanjutnya digunakan untuk menghitung abnormal return.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan periode penelitian. Periode
penelitian yang digunakan adalah 81 hari bursa yang terdiri dari 60 hari untuk
periode estimasi (estimation period) dan 21 hari periode peristiwa (event period).
Periode estimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama 60 hari, yaitu
t-70 hingga t-11 sebelum event day tanggal 18 Nopember 2014 dan 1 Maret 2015.