Keberadaan pasar modal sebagai tempat transaksi antara perusahaan yang butuh dana dan perusahaan yang kelebihan dana telah mendorong maraknya transaksi instrumen-instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi. Dalam berinvestasi, informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat penting, salah satunya melalui informasi pengumuman bond rating. Informasi bond rating ini merupakan indikator kemungkinan pembayaran bunga dan utang tepat waktu sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Namun, pada kenyataannya, tidak semua perusahaan memiliki bond rating tersebut. Kita bisa menghitung bond rating secara synthetic melalui financial statement yang dikeluarkan perusahaan. Dalam menentukan synthetic bond rating tersebut, terdapat dua metode, yaitu Interest Coverage Ratio dan Altman EM-Score.
Penelitian ini mencoba membandingkan perhitungan rating hutang perusahaan-perusahaan di industri pertambangan pada tahun 2008, 2009 dan 2010 berdasarkan metode Interest Coverage Ratio dan Altman EM-Score, sehingga dapat diketahui bagaimana hasil perhitungan jika menggunakan dua alat ukur yang berbeda.
Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan data sekunder. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat 7 dari 13 perusahaan menghasilkan synthetic bond rating yang berbeda setelah dihitung menggunakan dua alat ukur berbeda pada tahun 2008. Pada 2009, terdapat 8 dari 13 perusahaan yang berbeda dan pada 2010 terdapat 7 dari 13 perusahaan menghasilkan synthetic bond rating yang berbeda.
Kata Kunci : Interest Coverage Ratio, Altman EM-Score, Synthetic Bond Rating
?