ABSTRAK
Individu yang mengalami gangguan jiwa memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi dengan masyarakat yang pada akhirnya terdapat diskriminasi dari masyarakat itu sendiri. Untuk mengembalikan individu tersebut bisa berkomunikasi seperti semula, dibutuhkan suatu terapi. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses terapi melalui komunikasi yang dilakukan oleh perawat kepada klien secara sadar, terarah, dan memiliki tujuan, yaitu kesembuhan klien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman hubungan komunikasi terapeutik serta bentuk dari komunikasi terapeutik perawat pada pasien gangguan jiwa di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Tujuannya adalah untuk menjelaskan hubungan komunikasi terapeutik serta bentuk komunikasi terapeutik perawat pada pasien gangguan jiwa di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus deskriptif. Penentuan informan dilakukan dengan dengan teknik purposive sampling, karena informan berdasarkan rekomendasi dari pihak rumah sakit. Teknik pengumpulan data didapatkan dari hasil obervasi partisipatif, wawancara, serta dokumen. Dengan teknik analisis data menggunakan pengodean.
Hasil penelitian terdapat lima kategorisasi yang melingkup setiap fase yang dijalankan perawat. Dari lima kategorisasi tersebut peneliti melihat setiap perawat yang telah menjadi informan peneliti melakukan komunikasi terapeutik sesuai teori yang ada dan sangat memahami walaupun dengan modifikasi dari masing-masing perawat dan penggunaan teknik terapeutik tidak semua dilaksanakan karena sesuai dengan kondisi klien begitupun dengan komunikasi verbal dan nonverbalnya. Kesimpulan dari penelitian peneliti adalah bahwa perawat telah paham mengenai hubungan komunikasi terapeutik dan dalam penggunaan teknik serta komunikasi verbal dan nonverbalpun tidak semua diterapkan melainkan sesuai dengan kondisi klien.
Kata Kunci : Keterbatasan Komunikasi, Komunikasi Terapeutik, Perawat, Pasien Ganggaun Jiwa