PENGARUH NILAI TUKAR DAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) TERHADAP CREDIT SPREADS RATE OBLIGASI SEKTOR INFRASTRUKTUR DI INDONESIA TAHUN 2012-2016

NOVAYA SHEILA

Informasi Dasar

18.04.1023
332.632 2
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Risiko Default adalah hal yang paling dihindari oleh investor. Risiko Default adalah keadaan dimana pihak counterparty tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar secara penuh baik pada saat jatuh tempo maupun sesudahnya. Sejak terjadinya Subprime mortgage tahun 2008, Risiko Default atau risiko kebangkrutan mempengaruhi Obligasi korporasi, yang dimana risiko terhubung langsung dengan Market risk dan Credit risk. Penelitian yang dilakukan Rizal (2016) memperlihatkan bahwa harga Obligasi memiliki keterkaitan dengan kedua risiko tersebut. Market risk dapat dilihat dari pengembalian tingkat suku bunga dan tingkat inflasi. Sedangkan representasi dari Credit Risk adalah berupa Credit Spreads Rate (Risiko rentang kredit), yang dimana Credit Spreads Rate juga berkaitan langsung dengan Nilai Tukar Rupiah terhadap mata uang asing, dan Market Risk seperti tingkat suku bunga dan Inflasi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara bersama-sama (simultan) terhadap Credit Spreads Rate Obligasi di Indonesia pada tahun 2012-2016. Selain itu, untuk mengetahui pengaruh variabel Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara parsial terhadap Credit Spreads Rate Obligasi di Indonesia pada tahun 2012-2016. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini, antara lain Data Yield to Maturity (YTM) harian Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi yang diolah menghasilkan Credit Spreads Rate, Data Nilai Kurs Rupiah harian terhadap USD, dan IHSG Rate. Data tersebut diolah menggunakan software SPSS dengan metode regresi berganda. Berdasarkan teknik pengambilan data Purposive Sampling, maka diperoleh sebanyak 15 pasang Credit Spreads Rate dari populasi.Obligasi yang terbit pada tahun 2012-2016.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Nilai Tukar Rupiah dan IHSG Rate secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Credit Spreads Rate Obligasi di Indonesia pada tahun 2012-2016. Nilai Tukar menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap Credit Spreads Rate Obligasi di Indonesia pada tahun 2012-2016, terdapat perbedaan arah pengaruh disebabkan perbedaan tahun terbit masing-masing Obligasi. Sedangkan, IHSG Rate hanya berpengaruh pada Credit Spreads Rate Obligasi yang baru terbit. Berdasarkan kesimpulan tentang pengaruh variabel Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabingan (IHSG) Rate terhadap Credit Spreads Rate Obligasi di Indonesia pada tahun 2012-2016. Maka penulis memberikan saran untuk memperhatikan pergerakan variabel Nilai Tukar Rupiah untuk mengatasi terjadinya pergerakan pelemahan Nilai Tukar Rupiah. Selain itu penulis menyarankan untuk memperhatikan pergerakan IHSG harian karena memiliki pengaruh positif terhadap Credit Spreads Rate periode 2012-2016 pada Obligasi yang baru terbit.

Kata Kunci : Nilai Tukar Rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Credit Spreads Rate

Subjek

STOCK
 

Katalog

PENGARUH NILAI TUKAR DAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) TERHADAP CREDIT SPREADS RATE OBLIGASI SEKTOR INFRASTRUKTUR DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
 
 
 

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

NOVAYA SHEILA
Perorangan
Nora Amelda Rizal
 

Penerbit

Universitas Telkom, Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika
Bandung
2018

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini