Di tengah - tengah fenomena stigma negatif yang disandang oleh kaum perempuan muslim bercadar, tidak menghambat peningkatan jumlah perempuan yang memilih untuk tetap menjalankan perintah ajaran agamanya yaitu dengan bercadar. Setiap individu tidak lepas dari kegiatan komunikasi, dalam hal ini adalah komunikasi interpersonal yang juga sangat dipengaruhi oleh adanya persepsi interpersonal (Rakhmat, 2007). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konsep pemikiran (mind), konsep interaksi sosial (self), dan untuk memediasi masyarakat (society) perempuan muslim bercadar melalui interaksi simbolik dalam pembentukan identitas diri dengan Perempuan muslim bercadar di Komunitas Niqab Squad Bandung sebagai informan utama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jenis data yang digunakan yaitu data primer melalui observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukan perempuan muslim bercadar berpandangan bahwa ketertarikan dan pemahaman mengenai penjagaan diri dengan cara menyempurnakan pakaian merupakan bentuk ketaatan terhadap perintah agama. Oleh karena itu, terlepas pendapat masyarakat yang sudah menerima dan yang belum menerima keberadaan perempuan muslim bercadar pada Komunitas Niqab Squad Bandung, mereka tetap menunjukan identitas diri perempuan muslim bercadar yaitu dengan keistiqomahan, kodrat wanita, dan ilmu sunnah.
Kata Kunci : Identitas Diri, Interaksi Simbolik, Perempuan Muslim Bercadar, Fenomenologi, Niqab Squad Bandung.