Perkembangan film sebagai media massa dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan islami agar tidak tenggelam oleh teknologi. Syamsul Yusof dengan film Munafiknya adalah contoh kesuksesan Islam dalam menyampaikan pesan dan nilai keagamaan dengan memanfaatkan teknologi media massa. Pesan dan nilai keagamaan disini berguna untuk menyadarkan masyarakat modern yang telah dikuasai oleh pengetahuannya sendiri. Dalam hal ini, film Munafik dapat dikatakan sebagai sebuah wacana tentang ‘kritik’ religiusitas dalam masyarakat modern. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana wacana mengenai kritik religiusitas yang tersembunyi dalam transliterasi teks dialog film Munafik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan paradigma kritis. Analisis data yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah analisis wacana Van Dijk yang menggunakan salah dua elemen yaitu analisis teks yang terdiri dari struktur makro, suprastruktur, dan struktur mikro dan konteks sosial. Hasil dari penelitian menemukan bahwa adanya kritik dimensi keyakinan, pengamalan agama, adanya sekularisme dalam masyarakat modern, praktik agama yang disalahgunakan, penggunaan agama sebagai transaksional, privatisasi dan adanya komodifikasi agama.