Gema perkembangan trend fashion Muslim di Indonesia makin terdengar. Dimulai dari “revolusi hijab” yang dimulai sekitar lima tahun terakhir, dimana hijab yang dulunya diselimuti dengan kesan anak santri, kuno, tradisional, bahkan konservatif telah bertransformasi mengikuti perkembangan zaman menjadi sesuatu yang berjiwa muda, modern, stylish, dan fashionable. Geliat fenomena trend fashion busana Muslim ini telah dilirik oleh beberapa penggiat usaha dibidang tersebut, salah satunya brand Hijabstory, karena berkaca pada pasar yang menunjukkan demand yang cukup besar terhadap industri fashion Muslim, apalagi seiring dengan bertumbuhnya generasi Muslim Millennial, kaum yang berusia muda, melek akan teknologi, alias tech-savvy, sekaligus percaya akan modernitas perkembangan zaman, salah satunya dalam mengikuti trend fashion, namun tetap berpegang teguh dengan iman mereka sebagai Muslim.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan oleh Hijabstory, serta menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Hijabstory dalam mencapai pangsa pasar Muslim Millennial yang sedang mengalami perkembangan yang cukup menjanjikan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan grounded theory, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara. Sumber data berasal dari dua orang informan utama, dan tiga informan pendukung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Hijabstory mempertimbangkan strategi komunikasi pemasaran berdasarkan The IMC Model Dwi Sapta yang meliputi discovery circle, intent circle, dan strategy circle, dalam kegiatan kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan, dan juga menerapkan strategi dalam upaya mencapai pasar generasi muslimyang terbagi menjadi Be The Part of Pop Culture Create the Line Extension Go to Middle With Branded Product, Retail Branding.
Kata Kunci : strategi komunikasi pemasaran, fashion muslim, hijabstory, the imc model dwi sapta, muslim millennial.