Keberadaan selebriti dalam agenda pemasaran menjadi penunjang dalam pengembangan produk secara keseluruhan, sehingga mampu mendongkrak Brand Image guna mendapatkan perhatian khalayak. Tahun 2013 pantene memperkenalkan Brand Ambassador terbarunya Raline Shah dan berhasil menempati urutan atas pada Top Brand Index (TBI) di Indonesia pada tahun 2015 dan 2016 untuk produk Shampoo dan Conditioner.
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui presepsi konsumen mengenai Brand Ambassador dan Brand Image di Bandung. Penelitian ini akan dilakukan pengukuran penilaian terhadap variabel visibility, credibility, attraction, power, strenght of brand association, favorable of brand association, dan uniqueness of brand association. Selain itu penelitian mengevaluasi pengaruh visibility, credibility, attraction, dan power terhadap Brand Image shampo pantene.
Teknik pengambilan data sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probality sampling dengan metode purpisive sampling, dengan jumlah responden sebanyak 385 responden. Penelitian ini akan menggunakan metode kuntitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil pengolahan data Brand Ambassador menunjukkan nilai tinggi berada pada kategori sangat baik dengan nilai 84%, sama halnya dengan Brand Image menunjukkan nilai tinggi berada pada kategori sangat baik dengan nilai 82%. Sedangkan berdasarkan evaluasi pengaruh variabel-varibel Brand Ambassador, visibility, credibility, attraction, dan power terbukti bahwa memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Brand Image sebesar 59,4%. Credibility menjadi variabel terbesar yang mempengaruhi Brand Image.
Berdasarkan hasil penelitian, maka unutk meningkatkan Brand Image, P&G Pantene Shampoo sebaiknya mengutamakan Credibility, yaitu dengan mempertahankan Raline Shah sebagai Brand Ambassador dan memperbaiki penyampaian informasi agar pesan dapat tersampaikan kepada pelanggan.
Kata Kunci : Brand Ambassador, Brand Image