PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Dimana PT XYZ memiliki banyak mesin demi melakukan proses produksi dan memenuhi permintaan yang ada. Aktifitas produksi yang ada di PT XYZ menuntut mesin untuk dapat beroperasi dengan baik. Mesin Huron merupakan mesin yang memiliki frekuensi kerusakan dengan downtime yang cukup tinggi dengan tingkat pengunaan mesin yang kecil. Hal ini Menyebabkan besar nya losses yang akan diterima perusahaan saat mesin mengalami downtime, untuk itu diperlukan analisis Overral Equipment Effectiveness (OEE) untuk mengukur kinerja dan tingkat efektifitas mesin. Metode lain yang digunakan adalah Risk-Based Maintenance yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar biaya Risiko dan kerugian yang akan diterima oleh perusahaan. Berdasarkan Metode Overral Equipment Effectiveness (OEE) diperoleh nilai OEE mesin Huron di PT XYZ sebesar 35% pada tahun 2017, total losses yang diperoleh sebesar 57,39% pada tahun 2017. Sedangkan nilai Risiko Mesin Huron sebesar Rp 25.892.881.