Saat lahir, bayi harus beradaptasi dari keadaan yang awalnya sangat ketergantungan menjadi mandiri. Saat itu bayi dalam masa Neonatus (0-28 hari) harus belajar untuk menjalankan fungsi organ-organnya, seperti menjaga suhu tubuhnya dalam kondisi normal. Salah satu akibat dari gagalnya Neonatus mempertahankan suhu tubuhnya dalam batasan normal adalah Neonatus tersebut sangat rentan mengalami Hipotermia. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dibuat sebuah sistem pemantauan temperatur udara pada kabin Neonatus. Sistem ini dapat memanfaatkan jaringan WiFi dalam proses pengaturan kondisi suhu pada kabin Neonatus.
Penelitian tugas akhir ini menggunakan Hairdryer sebagai Heater kabin Neonatus dan menggunakan Humidifier sebagai pengatur kelembaban udara di dalam kabin Neonatus. Hairdryer merupakan alat pemanas khusus yang menggunakan motor listrik untuk menggerakkan baling-baling kipas dan pemanas. Elemen pemanasnya berupa spiral panjang yang dililitkan pada kerangka tahan panas dari bahan mika dan motor penggerak balingbalingnya berupa motor DC. Suhu dan kelembaban dalam kabin Neonatus dipantau dengan sensor suhu dan kelembaban SHT-11. Untuk proses pemantauan dan pengendalian digunakan sistem nirkabel dengan memanfaatkan jaringan WiFi yang terhubung ke perangkat Android, sehingga jika terjadi perubahan suhu dan kelembaban, sistem pada kabin Neonatus akan dapat diatur hanya dengan perangkat Android melalui jaringan WiFi. Pada sistem pemantauan berbasis WiFi ini kita dapat melakukan pengaturan suhu dan kelembaban tanpa harus mendatangi kabin Neonatus tersebut.
Pada penelitian ini, Hairdryer sebagai Heater dapat mencapai nilai suhu sesuai dengan yang di inginkan yaitu mencapai 36°C. Dengan menggunakan kecepatan I, Heater mengalami kenaikan suhu per 3 menit. Dengan menggunakan kecepatan II, Heater mengalami kenaikan suhu per 1 menit. Humidifier dapat mencapai nilai kelembaban sesuai dengan yang di inginkan yaitu pada rentang 50%-60%RH (Relative Humidity) dengan kenaikan tiap % nya memerlukan waktu sekitar 1 menit. Pada pengujian koneksi WiFi, koneksi yang digunakan dapat dikatakan baik karena didapatkan delay sebesar 71 ms saat dilakukan pengukuran dengan beda ruangan dengan jarak ± 10 meter. Pada pengujian performansi aplikasi, aplikasi ini memiliki performansi yang baik dan tidak membebani perangkat karena hanya menggunakan RAM sebesar 0,299 MB.
Kata kunci : Kabin Neonatus, SHT-11, WiFi, Android, Relative Humidity.