Wireless Sensor Network merupakan salah satu teknologi yang paling berkembang riset dan pengembangannya di dunia. Perkembangan tersebut didukung oleh berkembangnya juga pengaplikasian Internet of Things yang memungkinkan teknologi WSN digunakan dan dimanfaatkan lebih dalam. Merupakan sebuah kemajuan besar apabila WSN diterapkan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari manusia, namun untuk mengimplementasikan hal tersebut terdapat tantangan tersendiri bagi WSN.
Banyaknya nodes yang akan diimplementasikan dalam jaringan menjadi sebuah masalah terhadap beban daya sebuah jaringan WSN. Diperlukan sebuah jaringan wireless yang hemat dalam penggunaan daya demi memiliki lifetime yang panjang. Penggunaan protokol 802.15.4 pada WSN dianggap sebagai protokol yang cocok untuk kebutuhan tersebut, fitur yang dibutuhkan seperti daya rendah dan dapat berjalan pada besar bandwidth yang kecil mampu dipenuhi protokol tersebut.
Pada penelitian kali ini hal tersebut akan dibuktikan dengan melakukan simulasi terhadap prototype smarthome milik PT. Telkom Akses dengan skema pertambahan pada jumlah nodes mulai dari 5, 8 hingga 10 nodes. Simulasi dilakukan dengan Cooja network simulator dan akan dilakukan peengukuran parameter delay, throughput, packet received dan power consumption dari protokol CoAP dan MQTT-SN.
Dari hasil penelitian yang didapat, protokol MQTT-SN memiliki potensi untuk dapat memenuhi kebutuhan penggunaan daya yang rendah dan dapat berjalan dalam bandwidth yang kecil dibandingkan dengan protokol CoAP. Dengan pengujian dengan skema pertambahan jumlah sensor, dalam pengujiannya, protokol MQTT-SN memiliki average delay secara keseluruhan sebesar 0.09386 detik, rata-rata throughput sebesar 8.45013 Kbps, besar rata-rata packet received sebesar 35.79073, dan rata-rata power consumption sebesar 7.66233 mW.