Dalam mewujudkan hak rakyat Indonesia memperoleh pendidikan, pemerintah melakukan upaya melatih masyarakat untuk dapat berwirausaha. Salah satu bentuknya upaya pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendidik masyarakatnya adalah dengan menciptakan Program Wirausaha Baru Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Badiklatkop (Kota Bandung).
Program Wirausaha Baru Jawa Barat diselenggarakan oleh Badiklatkop, berupa pelatihan kewirausahaan pada 3 jenis usaha, yakni : 1) Konveksi, 2) Salon, dan 3) Makanan-minuman. Program ini diperuntukkan bagi masyarakat yang sudah memiliki usaha ataupun yang belum memiliki usaha. Hingga akhir tahun 2017, Badiklatkop berhasil mencetak 5.300 peserta.
Dari sebanyak 5.300 peserta, terdapat 2.228 peserta yang termasuk ke dalam kelas Ide Bisnis (0 tahun). Sisanya terbagi menjadi kelas 1-2 tahun disebut Start-up (usaha pemula), dan kelas 3-5 tahun disebut Growth (pengembangan).
Melalui survei terhadap para lulusan program ini, didapatkan 21 orang kelas Ide Bisnis mengalami kegagalan dalam mendirikan usaha baru pasca mengikuti pelatihan WUB Jabar.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengeksplorasi objek penelitian dengan serangkaian prosedur wawancara dengan pihak-pihak yang terkait.
Banyak faktor kendala yang menjadi penyebabnya, tapi faktor kendala yang paling berpengaruh adalah faktor kendala pada permodalan. Kendala-kendala dalam mendirikan usaha baru pun tidak hanya dialami oleh usaha baru yang gagal. Tapi juga dialami usaha baru yang masih berjalan.
Upaya para lulusan untuk mempertahankan usaha barunya tidak selalu berjalan lancar, sehingga menutup usaha menjadi jalan keluar untuk menyelesaikan masalah. Semua lulusan yang megalami kegagalan usaha menyatakan akan tetap berwirausaha, baik itu merintis kembali usaha yang telah gagal maupun dengan mencoba usaha baru lainnya.
Kata kunci: usaha baru, kegagalan usaha baru, usaha kecil, usaha mikro