Pemanfaatan internet pada industri bisnis di Indonesia memberikan peluang untuk mengoptimalisasi peranan internet dalam mendorong industri. Kondisi industri telekomunikasi di Indonesia memasuki masa efisiensi yang harus dilakukan, dikarenakan oleh semakin banyaknya jumlah operator dan menyebabkan kondisi persaingan semakin ketat. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah strategi untuk optimalisasi rantai pasok melalui pengadaan. Dukungan teknologi internet memungkinkan untuk melakukan proses pengadaan secara elektronik atau e-procurement. PT Telekomunikasi Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang meneyediakan jasa telekomunikasi di Indonesia yang sudah melakukan pengadaan secara elektronik dengan menggunakan aplikasi bernama SMILE (Supply Management Information for Logistic Enhacement).
Sub variabel yang digunakan berasal dari penelitian Mose et al., (2013) adalah penerimaan pengguna, keandalan teknologi informasi, pengawasan kinerja sistem e-procurement, komitmen pegawai dan manajemen, dan dukungan top management dari variabel penerapan e-procurement.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitaif dengan menggunakan teknik analisis statistic deskriptif dan Importance Performance Analysis (IPA) menggunakan SPSS. Kuisioner digunakan sebagai alat pengumpulan data ke 60 responden pengguna SMILE dari divisi SSO Procurement and Souring Center dan mitra yang bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan kinerja penerapan e-procurement masuk kedalam kategori baik. Pengguna menilai kepentingan penerapan e-procurement pada PT Telekomunikasi Indonesia menggunakan SMILE adalah sangat penting. Tingkat kesuksesan penerapan keseluruhan sub variabel menunjukan kategori tidak sukses. Terdapat 12 indikator pendukung terhadap kesuksesan e-procurement, yaitu yang dianggap penting oleh pengguna. Indikator tersebut adalah melakukan pengawasan terhadap kinerja, perubahan prosedur manual untuk mendukung e-procurement, pelatihan tentang kegunaan e-procurement, informasi terkini tentang pengadaan, pengukuran kinerja e-procurement reguler, kesediaan pengguna untuk menggunakan e-procurement, proses baru untuk otomatisasi, keandalan informasi yang tersedia dalam website, manajemen risiko yang efisien, ketersediaan instruksi operasi e-procurement, dan manajemen puncak berkomitmen dengan e-procurement.
Berdasarkan hasil penelitian PT Telekomunikasi Indonesia perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja kelima sub variabel agar menjadi sangat baik. Perusahaan harus meningkatkan 5 indikator yang kinerjanya masih tergolong rendah. Indikator tersebut terkait dengan pengawasan kinerja dan komitmen pegawai dan manajemen.
Kata Kunci : Analisis Statistik Deskriptif, E-Procurement, Importance Performance Analysis (IPA), Kesuksesan E-Procurement, SMILE