Investasi adalah kegiatan menanamkan modal yang dilakukan oleh investor untuk memperoleh return (imbal hasil). Saham merupakan salah satu instrumen investasi di pasar modal. Semakin tinggi return saham yang diharapkan oleh investor, semakin tinggi juga risiko yang akan dihadapi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk membantu investor dalam memaksimalkan return serta meminimalisir risiko yang dihadapi.
Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi atau pembentukan portofolio saham. Pembentukan portofolio saham dapat menggunakan model Markowitz dan Naive. Saham yang akan digunakan dalam pembentukan portofolio adalah saham-saham yang terdaftar di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Januari 2013 hingga Desember 2017, serta secara konsisten masuk dalam Indeks LQ45 selama lima tahun berturut-turut. Data yang digunakan sebanyak 1208 hari pengamatan dari Januari 2013 hingga Desember 2017.
Portofolio yang dihasilkan menggunakan model Markowitz menghasilkan portofolio dengan rentang expected return sebesar 0,0082%?0,1166%. Rentang standar deviasi (risiko) yang dimiliki sebesar 0,9753%?2,3212%. Sedangkan portofolio yang dihasilkan menggunakan model Naive menghasilkan portofolio dengan expected return sebesar 0,0875% dan standar deviasi (risiko) sebesar 1,1874%. Sehingga portofolio N1 dan N2 merupakan portofolio inefisien. Hal ini dikarenakan portofolio N1 dan N2 memberikan tingkat return yang relatif sama dengan portofolio H dan G namun dengan risiko yang lebih tinggi atau portofolio N1 dan N2 memberikan risiko yang relatif sama dengan portofolio I dan J namun dengan return yang lebih rendah.
Kata kunci: Portofolio optimal, Markowitz, Naive