Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperoleh laba yang optimal adalah dengan menekan harga pokok produksi dan biaya operasional yang akan dikeluarkan perusahaan. Semakin baik kualitas bahan baku akan semakin rendah tingkat kerusakan hasil produksinya. Tingginya biaya produksi berdampak pada tingkat penjualan. Secara kuantitas, suatu perusahaan sudah membatasi hasil produksinya dengan menyesuaikan pada biaya produksi yang harus dikeluarkan. Ketika hasil produk secara kuantitas berkurang tentunya juga berdampak pada laba yang diperoleh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga pokok produksi, biaya operasional, dan penjualan bersih terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur sub sektor tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2016 baik secara simultan maupun parsial.
Metode dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling yang memperoleh 14 sampel penelitian dalam kurun waktu 5 tahun sehingga didapat 70 unit sampel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan hasil kombinasi antara variabel independen yang terdiri dari harga pokok produksi, biaya operasional, dan penjualan bersih dapat menjelaskan variabel dependen yaitu laba bersih sebesar 85%, sedangkan sisanya yaitu 15% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa harga pokok produksi, biaya operasional, dan penjualan bersih memiliki pengaruh secara simultan yang signifikan terhadap laba bersih. Secara parsial, harga pokok produksi dan biaya operasional masing-masing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih dengan arah negatif, dan penjualan bersih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih dengan arah positif.
Kata Kunci: Harga Pokok Produksi, Biaya Operasional, Penjualan Bersih, Laba Bersih