Perataan laba merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dengan tujuan untuk mengurangi fluktuasi laba. Hal ini dilakukan dengan motivasi untuk menunjukkan kinerja yang baik kepada investor, dengan memperlihatkan laba perusahaan yang stabil. Karena terkadang investor hanya berfokus pada laba yang dihasilkan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan investasinya. Oleh karena itu, perusahaan melakukan praktik perataan laba. Perataan laba dilakukan dengan cara menanmbah atau mengurangi laba aktual perusahaan, untuk dipindahkan ke suatu periode tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh secara simultan dan parsial antara kepemilikan manajerial, profitabilitas dan leverage terhadap perataan laba pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2016.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 11 sampel dalam kurun waktu 6 tahun sehingga didapat 66 total sampel perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan aplikasi SPSS 23.0.
Berdasarkan hasil penelitian, variabel kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan leverage secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perataan laba, dimana variabel kepemilikan manajerial, profitabilitas dan leverage dapat mempengaruhi perataan laba sebesar 17,9% dan sisanya 82,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel penelitian. Secara parsial, variabel profitabilitas yang diproksikan dengan menggunakan Return on Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap perataan laba. Sedangkan variabel kepemilikan manajerial, dan variabel leverage yang diproksikan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), tidak berpengaruh terhadap perataan laba.
Dari hasil penelitian yang menunjukkan hasil adanya pengaruh positif antara profitabilitas terhadap perataan laba, maka investor harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasinya, dengan tidak hanya berfokus terhadap laba perusahaan yang tinggi, namun memperhatikan juga dari laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Dan untuk manajemen perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi, sebaiknya tidak melakukan perataan laba, karena apabila terbukti melakukan perataan laba, hal tersebut dapat merugikan perusahaan seperti membuat citra buruk perusahaan di mata investor.
Kata kunci: Perataan Laba, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Leverage.