PT. Dirgantara sudah menerapkan sistem manajemen mutu AS9100 yang
dikhususkan untuk penerbangan. Dalam pengimplementasian AS9100 masih ada
kendala yang terjadi salah satunya pada proses pelaporan pencapaian quality
objective. PT. Dirgantara Indonesia sudah melakukan kegiatan proses pelaporan
pencapaian quality objective akan tetapi kegiatan tersebut belum efektif dan efisien,
dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk proses pelaporan dimulai dari
pengumpulan hingga laporan disetujui oleh atasan memakan waktu yang cukup
lama dan penjelasan mengenai pelaporan pencapaian quality objective kurang
dijelaskan secara rinci pada prosedur. Masalah-masalah tersebut membuat tujuan
dari pelaporan pencapaian quality objective Direktorat Produksi belum terpenuhi.
Fokus utama dari penelitian ini adalah dilakukannya perbaikan proses pelaporan
pencapaian quality objective Direktorat Produksi, dikarenakan kondisi aktual dari
proses tersebut tidak berjalan secara efektif dan efisien. Untuk membuat rancangan
perbaikan dibutuhkan data kondisi aktual, requirement AS9100 Revisi D dengan
menggunakan klausul 9.9.1 untuk analisis gap. Setelah mendapatkan gap dilakukan
perbaikan proses bisnis dengan menggunakan Metode Business Process
Improvement (BPI) menggunakan tahapan Apply Improvement Techniques. Output
dari perancangan perbaikan ini berupa SOP dan rancangan aplikasi pelaporan
pencapaian quality objective berbasis web menggunakan aplikasi Joget Workflow
untuk memudahkan pembuatan laporan, pemantauan dan evaluasi pencapaian
quality objective Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia.