Teknologi sangat dirasakan selalu mengalami perkembangan di setiap tahunnya. Teknologi yang sedang berkembang saat ini, salah satunya yaitu dalam bidang komunikasi saluran transmisi fiber optik. Cluster Bumi Adipura adalah salah satu perumahan yang terbagi menjadi tujuh cluster yang ada di Kota Bandung, dan belum memiliki akses layanan fiber optik di cluster cempaka. Banyaknya pengguna dan tingkat kebutuhan yang tinggi membuat perancangan jaringan akses fiber optik untuk cluster cempaka strategis dan tepat, agar kebutuhan dapat terpenuhi.
Perhitungan dilakukan terhadap parameter kelayakan dan performansi yang dibutuhkan, metode yang digunakan pada perancangan ini FTTH (Fiber to The Home) yaitu survey lokasi, perancangan, dan analisa di design. Power Link Budget dan Rise Time Budget untuk kelayakan sistem parameter tersebut dihitung dan dibandingkan dengan menggunakan software OptiSystem. Software yang digunakan untuk perancangan ini Google Earth, GE SmallWorld dan OptiSystem.
Berdasarkan hasil perancangan desain solusi fiber optik untuk adipura cluster membutuhkan 1 OLT dengan memakai 2 port user OLT,4 port PON OLT,1 ODC baru kapasitas 288 core, 1 slot modul GPON, 91 ODP,600 ONT, pemasangan pipa HDPE 50/42 mm 1 pipa dengan kedalaman 15 meter. Dari perhitungan PLB di dapat nilai perhitungan simulasi downstream terjauh sebesar -25.38 dBm dan perhitungan simulasi -22.193dBm, nilai perhitungan simulasi arah upstream sebesar -13.053dBm dan perhitungan simulasi sebesar -7.142dBm nilai tersebut memenuhi kelayakan standar yang digunakan oleh PT.Telkom dan ITU-T G.984 yaitu -28dBm, nilai Rise Time Budget berdasarkan kelayakan system daya menggunakan line coding Non Return to Zero batas 70% arah downstream 0.282 ns dan upstream 0.564 ns dengan nilai downstream dan upstream rise time budget sebesar 0.2507 ns, nilai Bit Error Rate 2.707x10-132 dengan nilai standar 1x10-9
Kata kunci: FTTH, OptiSystem, Power Link Budget, Rise Time Budget