Standar televisi digital yang digunakan di Indonesia adalah Digital Video Broadcasting Terrestrial Second-Generation (DVB-T2) milik European Telecommunications Standards Institute (ETSI). Standar tersebut dikembangkan karena kebutuhan kualitas siaran yang bebas jitter dan memiliki resolusi tinggi. Untuk mewujudkan televisi yang dapat diandalkan dan dapat mengatasi bit error dibutuhkan channel coding yang baik. Channel coding adalah teknik yang digunakan sistem komunikasi dengan tujuan utama mendeteksi dan mengoreksi error. Channel coding yang digunakan pada DVB-T2 adalah Forward Error Correction (FEC) encoding dengan penggabungan dua jenis code yaitu Low Density Parity Check (LDPC) code dan Bose Chaudhuri Hocquenghem (BCH) code sehingga diharapkan dapat menghasilkan Bit Error Rate (BER) yang lebih kecil dari sistem dengan penggunaan satu jenis code saja.
Tugas akhir ini mengimplementasikan blok DVB-T2 berdasarkan standar ETSI EN 302 755 V1.3.1 pada software GNURadio. Implementasi pada software GNURadio dilakukan dengan jumlah subcarrier 6817, mapper 64-QAM, besar guard interval 1/8 serta code rate LDPC 1/2, 3/5, 3/4, 4/5 and 5/6, sementara itu pada software simulasi BER dengan code rate LDPC 1/2 dan 3/5. Hasil implementasi pada GNURadio menghasilkan nilai Signal-to-Noise Ratio (SNR) dan Energy Bit per Noise Ratio (Eb/N0). Selain itu, sistem DVB-T2 juga diimplementasikan pada software simulasi BER untuk mendapatkan nilai Bit Error Rate (BER) yang merupakan hasil gabungan BCH dan LDPC code.
Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa nilai Eb/N0 terkecil didapatkan pada code rate LDPC 1/2 dengan Eb/N0 0,79 dB dan coding gain sebesar 8,64 dB terhadap kurva BER teori pada BER 10-5 dan Eb/N0 terbesar didapatkan pada code rate LDPC 3/5 dengan Eb/N0 1,2 dB.
Kata kunci: DVB-T2, channel coding, GNURadio, TV Digital, code rate.