Sistem transmisi yang masih berkembang dan akan terus dikembangkan salah satunya adalah serat optik. Salah satu sistem jaringan serat optik yang sedang dikembangkan adalah Next-Generation Passive Optical Network 2 (NG-PON 2). NG-PON 2 merupakan teknologi terbaru untuk mengatasi permasalahan keterbatasan bandwidth pada teknologi Passive Optical Network (PON) saat ini.
Pada penelitian ini dilakukan simulasi dan evaluasi performansi jaringan bidirectional NG-PON 2 dengan metode perubahan bit rate 40 Gbps dan 80 Gbps. Sistem yang dibuat menggunakan empat dan delapan kanal TWDM dengan masing-masing kanal mempunyai bit rate 10 Gbps untuk downstream maupun upstream. Sistem tersebut memiliki jarak transmisi dari 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 km dengan jumlah 64, 128 dan 256 Optical Network Unit (ONU). Selain itu, sistem ini juga menggunakan hybrid optical amplifier (HOA) sebagai booster amplifier dan EDFA sebagai pre-amplifier. Simulasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh performansi pada NG-PON 2 apabila dilakukan perubahan bit rate, jarak transmisi dan jumlah ONU terhadap pengaruh Bit Error Rate (BER) di sisi user dengan skenario tanpa penguat dan skenario menggunakan penambahan penguat.
Berdasarkan dari hasil simulasi, didapatkan sistem terbaik menggunakan penguat yaitu dengan bit rate 40 Gbps dengan jumlah 64 ONU dapat mencapai jarak maksimal 60 km. Nilai Q factor terbaik didapatkan dengan jarak 10 km yaitu sebesar 23,66 pada sisi downstream dan 21,85 pada sisi upstream, nilai BER terbaik pada sisi downstream sebesar 3,86×-124 dan pada sisi upstream sebesar 3,16×10-106, dengan received power -7,05 dBm pada sisi downstream dan -7,10 dBm upstream, dengan gain HOA sebesar 16,54 dB dan gain EDFA sebesar 6,31 dB. Penambahan penguat hybrid optical amplifier sebagai booster dan EDFA sebagai preamplifier telah memberikan performansi yang lebih baik dengan semakin banyaknya user dan semakin panjang jarak transmisi sehingga nilai BER ?10-9.
Kata Kunci : NG-PON2 , TWDM, Hybrid Optical Amplifier