Mayoritas penyedia layanan komunikasi bergerak menggunakan teknik frequency division duplex (FDD), dimana konsep duplexing ini memerlukan sepasang frekuensi dalam melakukan pengiriman informasi sehingga proses downlink dan uplink dalam pengiriman informasi dilakukan di frekuensi yang berbeda.
Sementara teknik time division duplex (TDD) memiliki kelebihan tersendiri, teknik duplexing ini tidak memerlukan frekuensi yang berpasangan seperti yang digunakan pada teknik FDD, karena proses downlink dan uplink dilakukan di waktu yang berbeda sehingga dapat dilakukan efisiensi frekuensi. Perancangan jaringan indoor menggunakan distributed antenna system (DAS) dengan konsep duplexing menggunakan teknik TDD akan digunakan untuk mengoptimalkan layanan komunikasi bergerak didalam ruangan seperti yang diterdapat dalam gedung Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom.
Hasil dari perancangan jaringan indoor dengan menerapkan teknik TDD-LTE dengan pita frekuensi 2.3 GHz di Gedung Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom untuk simulasi RSSI di lantai 1sampai dengan 4 diperoleh rata-rata -39.63 dBm, -42.88 dBm, -44.85 dBm, dan -42.42 dBm sedangkan untuk parameter SIR diperoleh rata-rata 14.60 dB, 14.32 dB, 27.64 dB, dan 17.09 dB. Hasil yang diperoleh dari perancangan ini telah mencapai target standar parameter radio frequency yang digunakan operator terkait.
Kata Kunci : DAS, Duplexing, FDD, IBC, TDD.