Masalah penggunaan pupuk berlebihan pada tanaman dapat menimbulkan permasalahan yang serius terhadap lingkungan seperti pencemaran air dan tanah. Masalah pencemaran air terhadap penggunaan pupuk yang tidak efisien pernah terjadi di DAS (Daerah Aliran Sungai Citarum) dimana kadar nitrogen yang terdapat dalam air terlampau tinggi yaitu 1,4 mg/l. Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan pertumbuhan alga yang tidak terkendali sehingga dapat menghalangi oksigen yang akan masuk ke dalam air. Penggunaan pupuk yang tidak efisien ini juga menimbulkan masalah pada tanah yaitu kadar keasaman tanah yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan gagal panen sedangkan tingkat pH tanah yang dianjurkan sebesar 6.0-7.0. Pengendalian penggunaan pupuk ini dapat diselesaikan dengan menggunakan RTDV (Root Targeted Delivery Vehicle) dengan proses pembuatan menggunakan additive manufacturing yang mampu mengontrol tingkat pengeluaran pupuk sehingga tingkat penyerapan oleh tanaman juga akan konstan. Material PLA menjadi pilihan untuk pembuatan RTDV ini karena sifatnya yang ramah lingkungan dan biodegradable. Kemampuan RTDV mampu mengontrol tingkat pengeluaran pupuk sehingga pemupukan akan menjadi lebih efisien dan menghindari run off dari pupuk yang terkena air saat melakukan penyiraman.