Harga cabai yang termasuk salah satu komoditas pangan dapat berpengaruh terhadap kenaikan harga cabai yang signifikan. Hal itu disebabkan karena cuaca yang tidak menentu yang dapat mempengaruhi kualitas cabai yang dipanen. Solusinya yaitu, melakukan peramalan harga cabai dan curah hujan yang dapat memberikan informasi penting dan berguna kepada para petani di Kabupaten Bandung, dalam membuat keputusan produksi dan pemasaran. Pada tugas akhir ini dilakukan analisis terhadap data harga cabai dan curah hujan menggunakan model ARIMA (1,0,0), model BPNN (pola 12), serta model Hybrid ARIMA BPNN (1,0,0)(pola 12), dimana model tersebut telah divalidasi oleh RMSE (Root Mean Square Error). Hasil validasi terhadap data harga cabai untuk model ARIMA (1,0,0) dengan nilai RMSE Training = 9398,97 dan RMSE ¬Testing = 9733,76. Untuk model BPNN (pola 12) dengan nilai RMSE Training = 5533,27 dan RMSE Testing = 15107,18, dan untuk model HYBRID ARIMA BPNN (1,0,0)(pola 12) dengan nilai RMSE Training = 7288,28 dan RMSE Testing = 79733,90. Sedangkan terhadap data curah hujan untuk model ARIMA (1,0,0) dengan nilai RMSE Training = 165,54 dan RMSE Testing = 149,96. Untuk model BPNN (pola 12) dengan nilai RMSE Training = 123,25 dan RMSE Testing = 332,73, dan untuk model HYBRID ARIMA BPNN (1,0,0)(pola 12) dengan nilai RMSE Training = 129,85 dan RMSE Testing = 151,36.
Kata Kunci: curah hujan, peramalan, harga cabai, ARIMA, BPNN, HYBRID