ABSTRAK
Kecurangan pelaporan keuangan merupakan jenis kecurangan atau fraud yang paling merugikan dibandingkan dengan bentuk kecurangan yang lainnya. Karena kecurangan pelaporan keuangan dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan bagi pihak pengguna laporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui apakah ada pengaruh dalam financial stability, financial leverage, rasio capital turnover, dan ineffective monitoring terhadap kecurangan pelaporan keuangan (manajemen laba),
Penelitian ini menggunaka jenis penelitian deskriptif verifikatif bersifat kausalitas. Dengan objek penelitian yaitu, perusahaan pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun 2012-2016. Data penelitian didapatkan dengan teknik purposive sampling dan diperoleh sebanyak 32 sampel, dengan teknik analisis yang digunakan regresi data panel.
Hasil dari pengujian secara parsial mendapatkan bahwa financial stability berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Sementara financial leverage, rasio capital turnover, dan ineffective monitoring tidak berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan, sedangkan secara simultan financial stability, financia leverage, rasio capital turnover, dan ineffective monitoring berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
Berdasarkan hasil penelitian prusahaan diharapkan dapat menjaga kesetabilan keuangannya, karena kesetabilan keuangan merupakan gambaran dari kondisi perusahaan. Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi investor dan calon investor. Jika kesetabilan keuangannya tidak baik maka besar keumngkinan perusahaan akan melakukan kecurangan pelaporan keuangan, agar tetap terlihat baikbagi para pengguna laporan keuangan.
Kata kunci : financial stability, financial leverage, rasio capital turnover, ineffective monitoring serta kecurangan pelaporan keuangan.