PT. Bursa Efek Indonesia adalah sebuah perusahaan yang berfokus pada pasar modal. PT. Bursa Efek Indonesia atau yang biasa disingkat BEI telah memiliki sebuah sistem yang mampu mengolah penggajian, akan tetapi sistem tersebut tidak terintegrasi dengan bagian lainnya. Sehingga tidak adanya laporan yang dapat menampilkan transaksi penggajian serta anggaran dari perusahaan untuk hal tersebut. Dan itu menyebabkan tidak diketahuinya apabila terdapat under budget atau over budget. Hal tersebut akan berdampak pada proses akhir pembayaran gaji karyawan.
Pengimplementasian Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah diatas. ERP adalah sebuah sistem yang dapat mengintegrasikan bagian-bagian yang ada didalam sebuah perusahaan. Implementasi ERP menggunakan aplikasi SAP (System, Applications, Production in Data Processing) modul Controlling dinilai cocok digunakan pada perusahaan dilihat dari tingginya angka kompleksitas.
Dan pengimplementasian SAP ini menggunakan salah satu metode yaitu Accelerate SAP (ASAP). Dan tahapan yang digunakan pada metode ASAP tersebut hanya terbatas pada dua tahapan, yaitu project preparation dan business blueprint. Metode ASAP dinilai cocok karena dapat membuat penggunaan waktu serta biaya yang dikeluarkan lebih efisien dibandingkan metode-metode lainnya. Pengimplementasian SAP pada BEI dimulai melalui beberapa tahap, seperti tahap analisis proses bisnis yang ada, lalu disesuaikan dengan proses bisnis yang ada pada SAP. Setelah itu kedua proses bisnis tersebut akan dianalisa kembali melalui analisis GAP guna menemukan pondasi untuk melakukan perancangan proses bisnis usulan bagi perusahaan.