Salah satu rangkaian haji yang harus dilakukan ialah tawaf. Pada tawaf ada beberapa masalah yang muncul. Salah satunya yaitu Jemaah haji yang sering kali bingung tentang keberadaannya dikarenakan tidak adanya tanda khusus yang dipasang ketika tawaf. Oleh karena itu, diusulkanlah sebuah sistem yang dapat mengetahui posisi jemaah haji tersebut dengan bantuan dari anchor node yang sudah memiliki lokasi tetap dan tiap node yang terhubung secara topologi mesh. Untuk melakukan penelitian ini digunakan acuan untuk mengetahui jarak berupa RSSI (Radio Signal Strength Indicator) yaitu pengukuran menggunakan kuat sinyal yang dikirimkan dari satu node menuju node lain. Dan juga pada sistem ini , menggunakan Algoritma Trilateral termodifikasi yang merupakan algoritma localization range-based yang dapat mengestimasikan posisi dari node haji menggunakan kuat sinyal yang dikirim oleh anchor. Algoritma ini memanfaatkan titik singgung yang dihasilkan dari dua lingkaran oleh dua anchor sebagai posisi pada node haji tersebut. Penggunaan RSSI secara indoor dan outdoor juga berbeda. Pengujian sistem ini dilakukan di sekitaran komplek pesona bali pada lapangan yang representatif dengan daerah masjidil haram. Hasil dari pengujian ini berupa pengukuran jarak menggunakan rssi yang memberikan margin error sebesar 7,95%. Pengukuran RSSI secara outdoor menghasilkan rata-rata error sebesar 7,68% dan rata rata pengukuran RSSI secara indoor sebesar 15,43%.