Prosesor merupakan sebuah IC yang berfungsi untuk mengendalikan sebuah sistem komputer. Suhu prosesor akan mengalami peningkatan yang lebih tinggi dari komponen lainnya. Suhu yang tinggi tersebut harus diantisipasi oleh pengguna komputer untuk menghindari terjadinya kerusakan pada CPU itu sendiri. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat sistem pendingin pada CPU dengan menggunakan modul termoelektrik. Pada dasarnya, modul termoelektrik yang digunakan memanfaatkan prinsip efek peltier dimana modul termoelektrik mengalami perbedaan suhu pada sambungan dua material berbeda pada saat teraliri arus listrik. Pada pengujiannya, modul termoelektrik digunakan untuk menurunkan suhu pada prosesor dalam kondisi stressing dan idle. Suhu maksimum yang didapat pada prosesor dalam kondisi stressing mencapai 50 ?C dan suhu minimumnya 33 ?C. Sedangkan, suhu prosesor yang didapat dalam kondisi idle dengan menggunakan modul termoeletrik yang telah diatur set point awalnya sebesar 25 ?C dan mampu stabil hingga rentang waktu tiga jam. Kemudian pada pengujian selanjutnya menggunakan sistem pendingin heatsink dan kipas, didapatkan data suhu maksimum prosesor pada saat stressing mencapai 35 ?C dan suhu minimum 31 ?C dengan kondisi stabil hingga rentang waktu tiga jam. Selanjutnya, pada pengujian dalam kondisi idle, suhu maksimum prosesor mencapai 33 ?C dan suhu minimumnya 27?C dalam rentang waktu 3 jam.