Manajemen laba adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dengan memanipulasi dalam pelaporan keuangan, yaitu dengan merubah angka-angka dalam laporan keuangan. Manajemen laba dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti meningkatkan laba (income increasing), menurunkan laba (income decreasing), atau meratakan laba (income smoothing).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, dan komite audit terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 – 2016 baik secara simultan maupun parsial.
Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling yang memperoleh 13 sampel penelitian dalam kurun waktu 3 tahun sehingga didapat 39 unit sampel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software EViews 9.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan hasil kombinasi antara variabel independen yang terdiri dari dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, dan komite audit dapat menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen yaitu manajemen laba sebesar 39,8863%, sedangkan sisanya yaitu 60,1137% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
Hasil penelitian ini juga bahwa dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, dan komite audit memiliki pengaruh secara simultan yang signifikan terhadap manajemen laba. Secara parsial, dewan komisaris independen dan kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan komite audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.