Sistem operasi (OS) Windows adalah platform yang paling banyak digunakan sehingga berdampak besar jika OS ini rentan terhadap serangan. Contoh kasus serangan berbahaya yang menyerang OS Windows adalah virus “Wana Decrypt0r” atau yang dikenal dengan Wanna Cry. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan Sandbox, karena anti-virus tidak akan mendeteksi virus terbaru yang belum ada di database anti-virus sebagai ancaman. Di sisi lain, layanan pengisolasian menggunakan sumber daya yang lebih banyak. Konsumsi memori menjadi perhatian utama disaat pengguna Windows menggunakan Sandbox karena konsumsi memori memengaruhi kinerja Central Processing Unit (CPU). Kinerja CPU juga mempengaruhi disk Input/Output (I/O) dan network. Pada penelitian terkait, belum ada yang membahas mengenai performansi Sandbox khususnya pada platform Windows. Penelitian ini membandingkan performansi dari parameter bandwidth memori, kinerja CPU, disk I/O, dan network pada masing-masing Sandbox yang akan diuji. Penelitian ini mengevaluasi tiga aplikasi Sandbox yang telah dikaji yaitu Sandboxie, Shade Sandbox, dan Shadow Defender dengan menggunakan multi-benchmark. Analisis menunjukan bahwa terdapat sedikit overhead pada performansi memori, CPU, network, dan hanya mempengaruhi proses I/O. Meskipun begitu, semua resource pada umumnya terpengaruh oleh operasi pengisolasian ataupun virtualisasi. Kesimpulan dari analisis yaitu Shadow Defender adalah Sandbox dengan performansi terbaik dari segi bandwidth memori dan multi-threads CPU.