Perkembangan industri pakaian sisa impor saat ini sudah semakin banyak ditemui di pasaran. Menurut hasil observasi di “The Limited Edition Store”, Jatiasih, Bekasi, pakaian sisa impor merupakan pakaian sisa butik dari luar negeri. Ada beberapa faktor penyebab terdapat pakaian sisa impor, antara lain pakaian yang tidak lolos QC (quality control). Dari sekian banyak pakaian sisa impor, salah satu yang berpotensi adalah pakaian yang berbahan denim. Karena selain bahan yang hampir semua orang pakai, karakter bahannya kuat dan tidak mudah sobek. Dengan adanya potensi pada pengolahan pakaian denim reject sisa impor tersebut, dapat dimanfaatkan dan diolah dengan seni tradisional asal Jepang, yaitu seni Boro. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menaikkan nilai ekonomi, menambah nilai fungsional dan nilai estetika dengan mengolah pakaian denim reject sisa impor untuk busana ready-to-wear deluxe. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data seperti observasi, studi literatur, eksperimentatif dan wawancara. Hasil penelitian ini memiliki tema perancangan “Mottainai” yang berarti mengoptimalkan fungsi dan empati terhadap sesuatu.
Kata kunci: Jatiasih, Denim Reject, Boro, Ready-to-Wear Deluxe, Mottainai.