Pekalongan terdapat motif batik khas Jlamprang dan kain re-woven batik. Re-woven batik merupakan teknik penenunan ulang kain yang sudah di batik dengan alat tenun bukan mesin (handloom) yang hasil akhirnya tetap terdapat motif batiknya namun teksturnya seperti tenun ikat. Motif batik Jlamprang Pekalongan dan re-woven batik diambil karena keduanya memiliki potensi untuk dikolaborasikan. Membuat perancangan tekstil dengan menggunakan metode penelitian yaitu observasi dengan mengunjungi langsung Ridaka yang membuat kain re-woven batik dan wawancara dengan manager Ridaka yaitu Bapak Nazie Kadir. Kemudian studi literatur dengan mencari buku-buku dan jurnal terkait topik yang mendukung penelitian.
Motif batik jlamprang dan kain re-woven batik akan digabungkan menjadi satu dengan melakukan beberapa eksperimen yaitu membatik motif jlamprang diatas kain re-woven batik dengan proses pewarnaan dan pelorodan. Kain yang dihasilkan akan diterapkan pada busana berupa sarong (skirt) dan selendang yang memperlihatkan nuansa khas Pekalongan dengan warna-warna cerah seperti halnya batik Pekalongan yaitu warna merah,kuning,oren, dan hijau.
Kata kunci: etnik, motif jlamprang Pekalongan, re-woven batik.