Demam berdarah dengue (DBD) merupakan virus penyakit menular berbahaya yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Kabupaten Bandung menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki jumlah kasus demam berdarah tertinggi dan banyak menyebabkan kematian. Pada tahun 2014 dan 2015 total jumlah kasus penderita demam berdarah mencapai 1919 kasus, dan 8 diantaranya meninggal dunia. Cuaca adalah salah satu faktor yang menyebabkan penyakit DBD selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tugas akhir ini dilakukan penelitian untuk memprediksi penyebaran penyakit DBD di Kabupaten Bandung. Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) dengan metode pembelajaran Least Square Estimator (LSE) dan Backpropagation digunakan untuk memprediksi penyebaran penyakit DBD dengan data historial dari tahun 2009 sampai 2017. Dengan menggunakan cara diskritisasi Equal Frequency, 3 cluster, 5 gabungan atribut cuaca dan DBD yaitu atribut dengan Threshold korelasi 0.1, dan Gaussmf sebagai fungsi keanggotaannya, ANFIS dengan metode pembelajaran LSE menghasilkan akurasi testing sebesar 65%, sedangkan pada metode pembelajaran Backpropagation, ANFIS menghasilkan akurasi testing sebesar 70% dengan menggunakan cara diskritisasi Equal Frequency, 6 gabungan atribut cuaca dan DBD, yaitu atribut dengan Threshold korelasi 0.01, dan gaussmf sebagai fungsi keanggotaannya.