Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development atau SDGs) adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. SDGs/TPB diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one Left Behind”.
Salah satu wilayah yang menjadi tempat pelaksanaan SDGs adalah Pulau Lombok. Dengan wisata alam yang tidak ada habisnya untuk dijelajahi, total kunjungan wisatawan ke NTB tercatat sebanyak 3.508.903 wisatawan, 2.078.654 di antaranya wisatawan nusantara atau domestik dan 1.430.249 wisatawan mancanegara. Salah satu pendapatan terbesar Pulau Lombok adalah dari wisatawan di Gili Trawangan dengan jumlah pengunjug sekitar kurang lebih 3000 jiwa setiap harinya mengunjungi pulau eksotis tersebut.
Dengan begitu pesatnya pengunjung yang datang, tak luput pula permasalahan yang muncul. Seperti masalah lingkungan dan ekonomi di Gili Trawangan. Oleh sebab itu, penulis ingin mengkaitkan program SDGs yang ada di Indonesia dengan fenomena pembengkakan wisatawan yang mengakibatkan pemerataan yang belum terlaksana di Gili Trawangan. Dengan media berupa film dokumenter berdurasi 15 menit untuk dapat menggambarkan permasalahan yang tengah terjadi.
Kata Kunci : SDGs, Gili Trawangan, Ekowisata, Ekologi, Ekonomi.