Budaya tradisional merupakan warisan nenek moyang yang diturunkan kepada generasi yang lebih muda sebagai identitas sebuah daerah. Pentingnya budaya tradisional membuat pemerintah ingin melestarikannya dengan menjadikan budaya tradisional sebagai pelajaran di sekolah dasar. Namun, metode belajar di sekolah menjadikan anak cenderung pasif, sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif. Berdasarkan penelitian sebelumnya, game sudah dijadikan sebagai media pembelajaran yang menyenangkan dan informatif. Setelah melakukan pengujian usability terhadap sebuah game pembelajaran budaya tradisional yang sudah ada, diketahui bahwa rancangan user interface-nya tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Hal ini membuat wawasan yang ada pada game tidak tersampaikan dengan baik kepada anak. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah metode yang dapat menghasilkan user interface yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan anak, yaitu user centered design (UCD). Rancangan user interface diimplementasikan ke bentuk game, lalu dilakukan pengujian usability menggunakan faktor usability dari Quality in Use Integrated Measurement (QUIM) untuk mengetahui kualitas dari game tersebut. Pengujian memberikan nilai persentase rata-rata sebesar 90%, hal ini menunjukkan bahwa rancangan user interface sudah sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak.