Dalam kehidupan sehari-hari saat ini, semua aktifitas dituntut agar dapat
dilakukan secara fleksibel dan cepat. Salah satu contoh kegiatan yang saat ini masih
menggunakan sistem konvensional adalah transaksi refund atau pengembalian dana
pada jasa perkeretapian Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui
bagaimana proses bisnis pengembalian dana yang sudah ada, (2) mengetahui
tanggapan pengguna jasa KAI mengenai refund online, (3) mengetahui tanggapan
satff KAI mengenai refund online, dan (4) mengetahui bagaimana rencana proses
bisnis refund online.
Dalam penelitian ini akan melakukan analisis proses bisnis yang sedang
terjadi dan kemudian melakukan pembuatan rekayasa proses bisnis untuk refund
pada PT Kereta Api Indonesia dimana saat ini masih konvensional agar menjadi
sistem yang terintegrasi dengan internet dan dapat dilakukan lebih mobile.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara triangulasi dari wawancara, observasi,
dan dokumentasi.
Dari penelitian didapatkan hasil saat ini refund pada KAI masih memiliki
masalah yaitu dalam hal fleksibilitas dan transfer ulang apabila terdapat gagal
transfer. Dari hasil wawancara yang dilakukan, pihak KAI menginginkan proses
bisnis yang dapat menghilangkan terjadinya pembebanan ulang biaya gagal transfer
kaerna administrasi bank. Dari segi pengguna jasa KAI juga menyambut positif
adanya rancangan refund online. Rekomendasi proses bisnis yang baru akan dibuat
dengan menggunakan acuan hal tersebut agar dapat diperbaiki. Adapun
rekomendasi ini adalah menggunakan fitur saldo akun, penghilangan transaksi
secara tunai, dan ditiadakannya transfer ulang. Proses bisnis tersebut digambarkan
menggunakan unified modeling language berupa use case diagram, use case
scenario, dan activity diagram.
Kata kunci: Proses Bisnis, unified modeling language, Pengembalian Dana,
Technology Acceptance Model