PT Pos Indonesia (Persero) memiliki jaringan yang sangat banyak hingga 4.800 Kantor pos online. Titik layanannya sekarang ini mencapai 58.700 tempat melalui bentuk Kantor pos, Agen pos, Mobile Postal Service, dan lainnya. Kegiatan bisnis ritel merupakan front line dari seluruh layanan PT Pos Indonesia (Persero). Namun masih terdapat masalah dalam sinergi data aset properti antara kantor pusat dengan masing-masing Regional maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) sehingga kantor pusat belum bisa melakukan komersialisasi aset properti secara optimal. Lalu integrasi bisnis ritel sudah cukup baik melalui aplikasi konsfila, namun pengawasan stok dan penjualan di outlet masih bergantung pada laporan bulanan UPT sehingga perencanaan distribusi masih kurang efektif untuk setiap outlet di seluruh regional.
Maka untuk membantu operasional perusahaan dibutuhkan perancangan berupa blueprint architecture atau IT roadmap yang saat ini belum dimiliki oleh perusahaan. blueprint architecture atau IT roadmap ini nantinya akan memaksimalkan peran teknologi informasi dalam menunjang visi dan tujuan perusahaan. Dengan diterapkannya enterprise architecture bisa membantu perusahaan untuk perencanaan dan pengelolaan serta mendukung bisnis perusahaan, dengan menyediakan suatu teknologi yang bersifat fundamental dalam suatu strategi teknologi informasi.
Enterprise architecture yang sesuai bagi perusahaan adalah menggunakan TOGAF ADM dengan batasan sampai fase F yaitu Migration Planning. Keluaran yang dihasilkan berupa blueprint architecture dari arsitektur bisnis sampai teknologi dan IT roadmap yang dapat dijadikan panduan dalam implementasi rancangan enterprise architecture.
Kata Kunci: Enterprise Architecture, TOGAF, ADM, teknologi informasi, blueprint architecture, IT roadmap