Objek wisata di Indonesia saat ini, mulai berkembang secara luas. Banyak negara yang bergantung pada industri pariwisata sebagai sumber pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Salah satu perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan adalah secara backpacking, yaitu melakukan perjalanan wisata secara independent, segala urusan perjalanan diurus sendiri dengan biaya sesuai modal yang dimiliki. Oleh karena itu, startup Backind berinovasi membuat sebuah sistem reservasi yang dinilai dapat membantu seorang backpacker dalam menentukan perjalanan wisata yang tepat sesuai dengan dana yang dimiliki. Inovasi aplikasi yang dirancang untuk membantu backpacker adalah sistem manajemen backpacker berbasis android. Pada aplikasi yang akan dibangun, backpacker dapat memesan tiket wisata maupun homestay menggunakan aplikasi android untuk mempermudah melakukan perjalanan wisatanya sesuai budget yang dimiliki. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan iterative dan incremental model sehingga dengan digabungkannya kedua metode tersebut membantu dalam proses pengembangan sistem yang ingin dijalankan. Hasil penelitian ini adalah menciptakan sistem manajemen backpacker untuk reservasi tempat tinggal sementara dan booking tiket wisata pada aplikasi android menggunakan pemodelan SDLC yaitu iterative incremental model. Selain itu, peneliti melakukan pengujian aplikasi menggunakan standar metode McCall dan UAT (User Acceptance Testing) untuk menilai kualitas dari aplikasi Backind berbasis mobile. Hasil dari pengujian yang melibatkan 10 responden yang memiliki pengalaman menggunakan smartphone dan internet. Aplikasi mobile Backind mendapatkan hasil sebesar 87,78% predikat sangat baik berdasarkan metode McCall dan sebesar 95% berdasarkan metode UAT. Hasil tersebut menyimpulkan bahwa aplikasi mobile dari startup Backind dapat diterima oleh calon pengguna.