PT. Perkebunan Nusantara VIII merupakan perusahaan yang memproduksi teh hitam orthodox di Indonesia dengan luas tanah kurang lebh 400 hektar. Pada bagian produksi khususnya ruangan sortasi di mesin sortasi, yang menghasilkan kontaminan debu sangat mengganggu operator yang sedang bekerja. Untuk proses maintenance dijadwalkan selama 2 jam pada jam kerja setiap 1 bulan sekali, jika maintenance memakan waktu lebih dari 2 jam maka akan menyebabkan proses produksi ditunda. Untuk mendukung proses maintenance pada dust collector, Perancangan dust collector menggunakan pendekatan design for assembly (DFA) menggunakan metode Boothroyd dan Dewhurst. Pendekatan DFA dipilih untuk mempermudah proses maintenance dust collector, dimana dibutuhkan bongkar pasang dust collector setiap maintenance. Terdapat 2 desain dust collector yang diusulkan untuk mendapatkan rancangan perakitan terbaik. Didapatkan desain dust collector dengan waktu perakitan yang optimal, dengan metode penerapan Boothroyd dan Dewhurst adalah desain 2 dengan total komponen sejumlah 80 buah dengan waktu perakitan 515.52 detik dengan efisiensi perakitan 24.44 %. Diharapkan dengan menggunakan desain 2, proses maintenance dust collector tidak mengganggu proses produksi dan waktu perakitan kembalinya yang lebih singkat.
Kata Kunci – Dust collector, Design for Assembly, Boothroyd dan Dewhurst, maintenance, Efisiensi Perakitan.