Kerusakan hutan di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan dari tahun ke tahun. Berdasarkan catatan dari Kementrian Kehutanan Republik Indonesia, sekitar 1,1 juta hektar atau 2% dari hutan republik Indonesia menyusut setiap tahunya. Dengan kerusakan hutan tersebut mengakibatkan berbagai macam dampak dan bencana untuk masyarakat seperti: menurunnya kualitas oksigen, banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, abrasi pantai dan terganggunya siklus air. Kota Semarang merupakan salahsatu kota yang terkena dampak dari hal tersebut. Kerusakan hutan mangrove di Kota Semarang membuat Kota Semarang terkena banjir rob setiap tahunya. Hal tersebut sangat merugikan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai Kota Semarang. Dari berbagai permasalahan mengenai krisis hutan di Indonesia yang merugikan banyak masyarakat, maka terbentuklah komunitas Lindungi Hutan yang mencoba untuk melestarikan dan memperbaiki hutan yang mengalami kerusakan di seluruh Indonesia . Lindungi Hutan merupakan platform penggalangan daya yang berpusat di Semarang untuk menggalang donasi dan mengumpulkan orang-orang di seluruh dunia untuk terlibat dalam aksi bersama dengan penanaman dan pemantauan lingkungan, khususnya pada ekosistem hutan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat perjuangan komunitas Lindungi Hutan untuk melestarikan kembali hutan di Indonesia menjadi sebuah film dokumenter berurasi 15-20 menit.
Kata Kunci: Film Dokumenter, Hutan, Lingkungan, Komunitas, Kota Semarang