ABSTRAK
Pasar modal dalah pasar yang tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional, dimana ada pedagang, pembeli, dan tawar menawar harga. Instrumen-intrumen di pasar modal cukup banyak yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia seperti saham, obligasi, valuta asing, dan sebagainya. Salah satu intrumen yang diperjual belikan dipasar modal adalah dalam bentuk surat berharga atau saham. Saham merupakan bukti penyertaan dan modal kepemilikan perusahaan sehingga apabila memiliki saham berarti ikut memiliki perusahaan. Pergerakan harga saham mudah diketahui dengan melihat indeks saham. Dalam Bursa Efek Indonesia terdapat indeks LQ45 yang memuat saham dengan nilai transaksi perdagangan terbesar di pasar reguler bursa saham selama 12 bulan terakhir dan memiliki kinerja fundamental yang baik. Indeks LQ45 mewakili 70% kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia. Karena dominan, indeks LQ45 menjadi acuan utama investor dalam berinvestasi.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatahui apakah inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah, ROA, dan DER akan mempengaruhi return saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam Indeks LQ45 periode Agustus 2017 sampai Januari 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan sumber data sekunder. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan objek penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam Indeks LQ45 periode Agustus 2017 sampai dengan Januari 2018.
Penelitian ini memperoleh hasil bahwa secara simultan inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah, ROA, dan DER berpengaruh terhadap return saham. Begitupula ketika secara masing-masing inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah, dan ROA berpengaruh terhadap return saham, kecuali DER yang tidak berpengaruh terhadap return saham.
Kata kunci : Makroekonomi, rasio keuangan, rasio keputusan pendanaan.