PT Pindad merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri manufaktur di Indonesia. Salah satu produk PT Pindad yang dapat digunakan secara komersil adalah Excavator dengan merek Excava 200. Produksi Excava 200 baru berjalan selama dua tahun yang dimulai pada Juli 2016. Dalam selang waktu dua tahun, perusahaan sudah beberapa kali melakukan pergantian supplier. Hal ini terjadi karena belum adanya supplier yang tepat untuk bekerja sama dalam jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam pemilihan supplier yang sulit dengan mempertimbangkan berbagai kriteria. Kriteria yang digunakan diklasifikasikan menjadi kriteria kualitatif dan kriteria kuantitatif. Perhitungan nilai kriteria kualitatif menggunakan metode AHP. Sedangkan nilai kriteria kuantitatif didapatkan dari PT Pindad. Nilai kriteria tersebut dijadikan acuan dalam melakukan evaluasi efisiensi setiap alernatif supplier dengan menggunakan metode Basic DEA (CCR Model). Untuk penentuan ranking setiap alternatif supplier diselesaikan dengan menggunakan metode Super-efficiency DEA. Dari hasil perhitungan evaluasi efisiensi yang telah dilakukan menggunakan Basic DEA, hanya ada dua alternatif supplier yang dinyatakan relatif efisien dibanding alternatif supplier lainnya yaitu PT DLM dan PT MCC dengan nilai 1. Sedangkan untuk menentukan ranking setiap alternatif supplier dengan menggunakan metode Super-efficiency DEA, bobot akternatif supplier yang paling besar adalah PT DLM dengan 2,381. Sistem pendukung keputusan dirancang dengan Macro VBA pada Excel.