Proyek Shutdown STO Tanjungsari adalah proyek modernisasi jaringan fiber optik dengan melakukan shutdown Sentral Telepon Ostomat (STO) di 334 lokasi di Kecamatan Tanjungsari. Untuk membandingkan kinerja aktual dalam hal lingkup, jadwal dan biaya terhadap perencanaan untuk membuat keputusan yang tepat dalam status dan kinerja proyek dibutuhkan pengendalian dengan menggunakan metode Earned Value Management karena dapat mengintegrasikan ketiga hal tersebut. Status dan indeks kinerja proyek pada hari kalender proyek ke dua puluh dua menyatakan bahwa proyek mengalami keterlambatan yang merugikan proyek sebesar Rp. 2,440,590.38 dengan keterlambatan proyek 98% dari perencanaan dan proyek mendapatkan overruns anggaran sebesar 94% dari nilai yang telah dikeluarkan proyek pada periode tersebut dengan jumlah sebesar Rp. 6,735,604.30. Selain itu dilakukan forecasting sebagai tindakan korektif status dan kinerja proyek yang lalu. Diperkirakan durasi proyek untuk menyelesaikan pekerjaan sebesar 31 hari periode kalender proyek dengan total biaya untuk sisa pekerjaan (EAC) sebesar Rp. 127,423,773.30 dilihat dari kinerja proyek sebelumnya. Selain itu diperkirakan juga biaya total untuk sisa pekerjaan hingga proyek selesai atau ETC sebesar Rp. 7,067,177.00 dengan ukuran peramalan status proyek bersifat defisit dari nilai VAC yang dihitung sebesar (Rp. 6,735,604.30) dan proyek akan selesai berdasarkan perhitungan peramalan TCPI.